Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap
pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah:
1.
Minat Siswa
Faktor minat siswa sangat menentukan terhadap
pemanfaatan perpustakaan sekolah, karena siswa ada kesadaran pribadi siswa
sebagai pendorong jiwanya untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah demi
kelancaran studinya, seperti dikatakan Sardiman A.M :
“Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi
apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri. Oleh karena
itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh
apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang
Dengan adanya minat siswa terutama dalam hal membaca
bukubuku yang tersedia di perpustakaan sekolah maka dengan sendirinya
perpustakaan sekolah tersebut turut membantu terhadap kelancaran aktivitas
belajar siswa itu. Karena bagaimanapun lengkap dan baik sarana dan fasilitas
yang ada pada perpustakaan sekolah tidak akan bermanfaat sebagaimana yang
diinginkan kalau tidak ada minat siswa untuk memanfaatkannya terutama minat
baca siswa terhadap buku-buku perpustakaan.
2.
Tenaga Pengelola
Faktor ini sangat memegang peranan yang sangat
menentukan berhasil tidaknya sebuah perpustakaan. Oleh karena itu untuk membuat
perpustakaan bermanfaat sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuannya. Maka para
pengelola, penyelenggara bisa menyadari akan kepentingan dan kedudukan
perpustakaan bagi pelajar, memahami kepoerluan siswa dan kemudian menguasai
liku-liku kegiatan dan teknik pekerjaan perpustakaan itu sendiri. Seperti
dikatakan oleh Larasati Milburga, dkk bahwa, “Seorang pengelola perpustakaan
tidak cukup hanya dibekali keahlian teknis dan pengetahuan yang memadai tentang
ilmu keperpustakaan, melainkan harus memiliki kemampuan mental tertentu.”
Seorang petugas perpustakaan harus memiliki rasa
tanggung jawab yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan agar misi yang
ditanggung oleh perpustakaan dapat dicapai. “Maka sungguh diharapkan bahwa
seorang petugas perpustakaan pertama-tama adalah pencinta buku, atau terlebih
lagi pencinta ilmu pengetahuan.”
Kecintaan akan
buku dan ilmu pengetahuan akan membuat orang antusias untuk terus menambah
koleksi, mengusahakan agar semakin banyak orang bisa menikmati dan
menggunakannya, mengusahakan orang yang membutuhkan informasi dengan mudah dan
dengan segera menemukan yang dibutuhkannya. Seorang pustakawan yang sejati
tidak akan senang melihat ruang perpustakaan sunyi, sepi dan buku-buku
perpustakaan rapi dan teratur dan bersih yang berarti tidak pernah
dimanfaatkan.
Pada umumnya
pengelola perpustakaan di sekolah diserahkan kepada salah seorang guru yang
diberi tanggung jawab pengelola perpustakaan disamping tugas mengajarnya yang
utama. “Pengelola perpustakaan sekolah adalah seorang guru yang ditugaskan oleh
kepala sekolah dan tugasnya bukan sekedar menjaga buku tetapi seluruh kegiatan
perpustakaan harus dapat dilaksanakannya seperti seorang pustakawan.
Untuk menjadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan
tertentu, antara lain menguasai kurikulum sekolah dengan kegiatan perpustakaan.
Guru pustakawan hendaknya mampu menyebarluaskan misi dan pencapaian tugas
perpustakaan serta membina dan meningkatkan minat baca siswa. Dengan adanya
kecakapan dan pengetahuan serta moral para pengelola perpustakaan sekolah, maka
dengan sendirinya pengelolaannya juga akan baik sehingga akan menunjang
terhadap kelancaran proses belajar di sekolah.
3.
Koleksi Perpustakaan
Keadaan koleksi perpustakaan sebenarnya erat kaitannya
dengan maksud didirikannya perpustakaan sekolah yaitu seperti yang dikatakan
oleh C. Larasati Milburga, dkk bahwa: “Perpustakaan sekolah ialah berusaha
memberikan pelayanan kepada sekolah agar kegiatan belajar-mengajar yang
digariskan di dalam kurikulum dapat berjalan dengan lancer.
Sesuai dengan maksud itulah maka tentunya perpustakaan
harus dapat menyediakan segala keperluan peralatan yang menunjang pengajaran
yang dilaksanakan di sekolah baik berupa buku-buku pegangan, buku-buku
pelengkap dan sebagainya maupun bahan-bahan pengajaran lainnya seperti alat
peraga. Mengenai koleksi yang berupa buku, maka suatu perpustakaan sekolah
paling tidak memerlukan buku-buku pegangan wajib murid, buku-buku pelengkap
pelajaran murid dan buku-buku pegangan bagi guru dalam mengajar.
Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki
perpustakaan harus dapat menunjang
proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya
mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal
ini adalah murid-murid.
Bahan-bahan
yang diperlukan untuk koleksi perpustakaan selain buku-buku adalah majalah,
surat kabar, kliping, bahan-bahan stensilan, pamplet-pamplet dan alat peraga
lainnya seperti globe, peta dan sebagainya. Mengenai keadaanya juga harus
ditempatkan pada tempatnya dan murid mudah terlihat serta telah diinventarisir
sebelum digunakan.
4.
Motivasi Guru
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong
untuk melakukan sesuatu. Menurut Mc. Donald seperti dikutip oleh Sardiman A.M.
motivasi adalah “perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya ‘feeling’ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Ada dua jenis motivasi, yaitu:
a.
Motivasi Intrinsik. Jenis motovasi ini timbul sebagai
akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang
lain, tetapi atas kemampuan sendiri.
b.
Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai
akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau
paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau
melakukan sesuatu atau belajar.
Sehubungan dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah,
maka motivasi guru adalah merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi,
karena tanpa adanya motivasi yang diberikan oleh guru untuk memanfaatkan
perpustakaan dalam aktivitas belajarnya siswa akan terpacu untuk meningkatkan
aktivitas belajarnya.
Motivasi guru ini perlu diperhatikan, karena untuk
membangkitakan atau menggairahkan siswa tehadap perpustakaan diperlukan bantuan
guru, seperti yang dikatakan oleh Conny Semiawan, dkk “Guru hendaknya
berperan sebagai pendorong, motivasi, agar motifmotif positif dibangkitkan dan
atau ditingkatkan dari dalam diri anak.
Motivasi yang diberikan oleh guru di sini bukan hanya
dalam membangkitkan gairah siswa terhadap pepustakaan, namun juga bisa
diberikan dengan penugasan yang mengharuskan mereka memanfaatkan bahan
perpustakaan juga memberikan motivasi untuk gemar membaca.
5. Gedung dan Fasilitas Perpustakaan
Mengenai
keadaan gedung perpustakaan ini yang harus diperhatikan adalah letak, jumlah
ruangan dan tata ruangannya, yang perlu diperhatikan untuk mendirikan
perpustakaan sekolah yaitu:
a. Letak. Perpustakaan berada di tengah-tengah tempat
berlangsungnya kegiatan sekolah, sehingga mudah dicapai dari segala arah.
b. Konstruksi/ keadaan gedung. Mampu menahan berat
perabot dan isinya, tahan api dan tahan bakar, cukup banyak celah untuk
memungkinkan memberi penerangan secara alamiah dan tanpa banyak tiang serta
penyekat.
c. Pengaturan ruangan. Tergantung dari laus serta bentuk
ruangan, dan demi kemudahan pelayanan, tetapi haruslah diperhatikan juga
segi-segi arsistik, kenyamanan ventilasi, kesegaran ruangan dan keasriannya
v